Tuesday, December 11, 2012

Sistem Pernapasan Manusia


Sistem Pernapasan Manusia


A. Struktur dan Fungsi Pernapasan Manusia
Alat-alat    pernapasan  pada   manusia    meliputi    bagian-bagian sebagai berikut:
1.  Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara     dari     luar     akan    masuk    lewat     rongga    hidung (cavum nasalis).Rongga     hidung berlapis     selaput     lendir,     di dalamnya     terdapat   kelenjar     minyak (kelenjar     sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar   sudorifera).Selaput   lendir   berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring  partikel  kotoran yang masuk bersama  udara.  Juga terdapat konka yang  mempunyai   banyak  kapiler   darah  yang berfungsi  menghangatkan  udara  yang  masuk.  Fungsi  hidung antara lain:
Menghangatkan udara Melembabkan udara Membersihkan udara
2.  Faring
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan
            2            saluran,               yaitu               saluran pernapasan (nasofarings) pada    bagian     depan    dan    saluran pencernaan (orofarings) pada   bagian     belakang.Pada     bagian belakang     faring     (posterior)     terdapat laring     (tekak) tempat terletaknya pita   suara  (pita   vocalis). Masuknya   udara  melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
3.  Laring (Pangkal Tenggorokan)
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal  tenggorok  (epiglotis).  Pada  waktu menelan  makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas   katu  membuka.  Pada  pangkal   tenggorok  terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara  dari paru-paru, misalnya  pada waktu kita  bicara.  Selain  tulang rawan epiglotis juga  terdapat tulang  rawan  tiroid, tulang  rawan  krikoid, tulang rawan aritenoid, tulang rawan kuneifomis, dan tulang rawan kronoculatum.
4. Trakea (Tenggorokan)
Batang tenggorokan terletak di daerah leher didepan kerongkongan. Batang tenggorokkan berbentuk pipa dengan panjang  10  cm. dinding  trakea terdiri  atas  3 lapisan,  lapisan dalam   berupa  epithel   bersilia   dan  berlendir.   Lapisan   tengah


tersusun atas cincin tulang rawan dan berotot  polos. lapisan luar tersusun atas jaringan  ikat.  Cincin tulang rawan berfungsi  untuk mempertahankan bentuk pipa  dari  batang tenggorokkan, sedangkan  selaput   lendir   yang   sel-selnya   berambut   getar berfungsi menolak debu dan benda asing yang masuk bersama udara  pernapasan.  Akibat  tolakan  secara  paksa tersebut  kita akan batuk atau bersin.
5.  Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru terletak dalam rongga dada diatas diafraghma. Diafraghma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada  dengan  rongga  perut.  Paru-paru terdiri  dari  dua bagian yaitu paru-paru sebelah kiri  dan paru-paru sebelah kanan. Paru- paru  kanan   memiliki  tiga  gelambir  sedangkan  paru-paru  kiri terdiri atas 2 gelambir. Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut  selaput  pleura.  Selaput  pleura  sebelah  luar  yang berbatasan dengan dinding  bagian  dalam  rongga dada disebut pleura parietal, sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura  visceral.  Diantara  kedua selaput  terdapat rongga pleura yang  berisi   cairan   pleura   yang  berfungsi   untuk  mengatasi gesekan  pada  saat  paru-paru mengembang dan  mengempis. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi.  Dinding rongga pleura  bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat  lain. Bagian-bagian yang behubungan dengan paru- paru antara lain:
Bronkus (Cabang Tenggorokan)
Ujung   tenggorokkan  bercabang  dua  disebut   bronchus, yaitu  bronchus  kiri  dan  bronchus kanan.  Struktur bronchus kanan  lebih   pendek  dibandingkan   bronchus  sebelah   kiri. kedua bronchus masing-masing masuk kedalam paru-paru. Didalam  paru-paru bonchus bercabang  menjadi  bronchiolus yang  menuju  setiap  lobus   (belahan)   paru-paru.  Bronchus sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang menjadi 2 bronchiolus.
Bronkiolus
Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih   mempunyai   silia  dan   di  bagian   ujung  mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan  tidak bersilia.  Bronkiolus berakhir  pada  gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus
Alveolus   terdapat   pada  ujung  akhir  bronkiolus   berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai   busa   atau   mirip  sarang   tawon.   Oleh  karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.

Download

0 comments:

Post a Comment